Menu


Latar Belakang

Penyimpangan sosial pada masa kini sudah merajalela, terutama dikalangan remaja. Penyimpangan sosisal yang terjadi merupakan akibat perubahan sosial dan budaya yang semakin kompleks dan dinamis. Perubahan ini merupakan hal yang sangat mempengaruhi perkembangan masyarakat akhir-akhir ini khususnya anak remaja. Setiap remaja pada umunya menginginkan kehidupan yang berjalan dengan baik sesuai dengan kehendaknya. Keinginan dapat terpenuhi dengan baik tanpa ada hambatan, menikmati keindahan alam sepuas-puasnya, bergaul tanpa dibatasi oleh norma dan aturan, dan tanpa tekanan dari orang tua ataupun orang lain yang mengurangi kebebasan gerak mereka merupakan kehendak yang diharapkan oleh sekian banyak remaja.


Selain memperhatikan keinginan pribadi, dunia luar juga merupakan tujuan dan perhatian dari setiap remaja. Banyak di antara mereka yang meninggalkan alam dongeng untuk mulai berfikir tentang hal-hal yang nyata, mengenal, berbuat atau bekerja. Hal Inilah, salah satu yang melatarbelakangi  kenapa remaja sering berada di luar rumah, kesana kemari tanpa tujuan yang pasti. Mereka menjelajahi setiap jalanan meskipun mereka bukan patroli, meninjau daerah satu ke daerah yang lain meskipun mereka bukan pejabat, nongkrong di plaza-plaza hanya untuk “mencuci mata” atau di tempat-tempat permainan yang dianggap menarik dan baru. Sehingga mereka terpengaruh oleh dunia luar dan menyebabkan perilaku mereka menyimpang dari norma serta nilai sosial.

Prilaku Penyimpangan

Prilaku menyimpang adalah prilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku di dalam masyarakat. Prilaku menyimpang dalam istilah lain sering dikatakan sebagai penyimpangan sosial. Contoh prilaku menyimpang di antaranya pergaulan bebas, NAPZA, HIV, AIDS, dan lain-lain. Penyimpangan sosial selalu berhubungan dengan perilaku individu atau kelompok yang bertentangan dengan nilai sosial, norma sosial, dan peraturan yang berlaku dalam masyarakat. Berdasarkan dimensinya penyimpangan sosial memiliki 3 definisi, yaitu :
  1. James W. Van Der Zaden, mengartikan penyimpangan sosial sebagai perbuatan yang dilakukan oleh sejumlah kelompok dan sebagian besar anggota masyarakat menganggap tindakan tersebut sebagai hal tecela di luar batas toleransi.
  2. Robert M. Z. Lawang mengartikan penyimpangan sosial sebagai tindakan yang tidak sesuai dengan norma masyarakat dalam tatanan sistem sosial.
  3. Marshall B. Clinard dan Robert F.Meier mendefinisikan Penyimpangn sosial dalam empat hal: Statiskal, yaitu menerangkan bahwa penyimpangan sosial adalah perilaku individu atau kelompok yang bertolak belakang dengan perilaku masyarakat pada umumnya; Absolut atau mutlak, mengukur penyimpangan sosial berdasarkan pada aturan sosial yang dianggap mutlak, jelas dan konkret untuk mengatur hubungan masyarakat secara luar; Reaktif, perilaku dianggap menyimpang ketika menimbulkan reaksi dan penilaian dari orang lain; dan Normatif, perilaku dianggap menyimpang apabila melanggar norma.

Sebab Akibat Penyimpangan sosial

Penyimpangan sosial yang terjadi tentunya tidak akan pernah lepas dari sebab dan akibat yang terjadi. Terkait tentang sebab akibat yang terjadi akibat dari penyimpangan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Penyimpangan sosial bisa juga disebabkan oleh pengaruh keluarga, contohnya ketidak-harmonisan dalam keluarga yang berakhir dengan perceraian kedua orangtua. Yang akhirnya akan berdampak kepada anak-anaknya. Kehidupan anggota keluarga yang tidak harmonis mendorong seseorang melakukan perbuata yang menyimpang. Penyimpangan sosial terjadi sebagai bentuk pelampiasan rasa kecewa dan frustasi. Misalnya, seorang anak merasa frustasi karena melihat kedua orang tuanya sering bertengkar dirumah sehingga kedua orang tuanya sampai bercerai, hal tersebut membuat anak menjadi menyimpang karna ingin melampiaskan perasaannya, sehingga anak tersebut menggunakan obat-obatan terlarang serta minum-minuman keras.
  2. Keterbatasan ekonomi juga bisa menjadi salahsatu sebab yang menyebabkan terjadinya penyimpangan sosial. Dikarnakan sulitnya mencari lapangan kerja membuat seseorang menjadi pengangguran. Pengangguran bisa menyebabkan kurangnya kebutuhan hidup rumah tangganya, yang mana akan mendorong seseorang untuk melakukan jalan pintas yaitu menyimpang. Jalan pintas yang dimaksudkan yaitu berupa mencuri, merampok, dan bisa juga melakukan penipuan. Sehingga hal tersebut berdampak negative bagi dirinya sendiri dan juga orang lain.
  3. Pergaulan bebas saat ini sebagian besar berdampak negatif yang membuat remaja sekarang banyak yang menyimpang. Pergaulan bebas tersebut terjadi karna adanya pengaruh dari teman ataupun orang tuanya sendiri. Karena ingin dianggap menjadi anak yang gaul, seorang anak bisa saja mengikuti perkembangan zaman saat ini yang banyak melakukan penyimpangan sosial. Penyimpangan sosial tersebut bisa meliputi, seks bebas,merokok, mabuk-mabukan, narkoba (obat-obatan terlarang). Mabuk-mabukan dan obat-obatan telarang sangat bahaya karena bisa membuat orang tidak sadar sehingga munculnya seks bebas. Seks bebas bisa mengakibatkan akan banyaknya remaja yang hamil diluar nikah, sehingga menyebabkan pertumbuhan penduduk semakin cepat meningkat. Bukan hanya itu saja, seks bebas juga bisa menyebabkan munculnya penyakit HID & AIDS yang sangat mematikan.
Berdasarkan paparan di atas, berikut ini Grafik yang menunjukkan faktor seorang remaja menjadi pecandu narkoba.

Gambar
Grafik Faktor Remaja Menjadi Pecandu Narkoba




Berdasarkan grafik di atas, realitanya faktor yang menyebabkan seorang remaja menjadi pecandu narkoba adalah karena pengaruh dari teman, kurang baiknya hubungan dalam keluarga (Broken Home), kurang diperhatikan, sekedar coba-coba, dan lain sebagainya. Sehingga bisa disadari betapa bahayanya jika menyimpang tersebut benar-benar terjadi, tidak hanya berdampak pada diri sendiri, tetapi juga merugikan orang lain.

Hasil Penelitian

Narkoba adalah salah satu contoh penyimpangan sosial yang banyak sekali dilakukan remaja maupun orang dewasa saat ini. Penggunaan Narkoba yang terjadi di Indonesia dapat dilihat dari grafik dibawah ini:




Berdasarkan grafik dari hasil penelitian di atas, diperoleh data dari tahun 2004 dengan jumlah 3.170.000 jiwa sampai tahun 2009 menjadi 3.500.000 jiwa meningkat sampai 130.000 jiwa dalam waktu 5 tahun. Adapun dari tahun 2009 Sampai tahun 2011 menjadi 4.200.000 jiwa meningkat hingga 700.000 jiwa. Selanjutnya dari tahun 2011 ke tahun 2013 mejadi 4.600.000 jiwa meningkat dalam dengan jumlah 400.000 jiwa. Kemudian dari tahun 2013 sampai tahun 2015 menjadi 5.100.000 meningkat menjadi 500.000 jiwa dalam waktu 2 tahun. Penggunaan narkoba di Indonesia semakin meningkat. Hal inilah yang mejadi pertimbangaan dan kekhawatiran bersama bahwa sangat memungkinkan penyimpangan yang terjadi di masyarakat khususnya kalangan remaja yang rentan terhadap NARKOBA.

Terkait dengan persoalan tersebut, hendaknya perlu dilakukan beberapa solusi dan tindakan yang dapat meminimalisir penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Adapun tindakan yang bisa kita lakukan antara lain sebagai berikut:

  1. Mengajarkan pendidikan agama dengan baik dan maksimal terhadap remaja. Jika keagamaan yang dimiliki remaja udah baik otomatis remaja tersebut tidak akan melakukan perbuatan yang menyimpang, karena pada dasarnya penyimpangan sosial yang terjadi terjadi diakibatkan kurangnya pendidikan agama bagi anak remaja.
  2. Memberikan pelajaran moral dan memberikan penjelasan tentang akibat yang akan dirasakan remaja jika remaja tersebut melakukan penyimpangan sosial.
  3. Pihak pemeritah di tuntut untuk membuat perundang undangan supaya orang tua yang kurang memperhatikan anaknya dan yang lebih mementingkan pekerjaan masing masing di berikn sanksi hukum. Dengan harapan dapat memberikan pengajaran kepada orang tua untuk lebih memperhatikan bagaimana cara mendidik anak dengan baik agar para buah hatinya tidak terjerumus ke dalam penyimpangan sosial.
  4. Membuat kelompok kerja (organisasi) yang bisa menarik perhatian dan menarik juga meuntungkan bagi masyarakat sekitar dan para remaja. Dengan menyibukkan diri untuk hal yang lebih bermanfaat daripada hal yang kurang bermanfaat tentunya sangat bermanfaat untuk dirinya sendiri serta masyarakat di sekitarnya.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka disimpulkan bahwa keluarga dan lingkungan sangat berperan penting dalam mencegah tejadinya Penyimpangan Sosial. Oleh karena itulah, pemerintah melalui BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana), yaitu suatu program di mana di dalamnya terdapat program yang berusaha mengajak anak remaja untuk mengetahui bagaimana menjadi BINA KELUARGA REMAJA (BKR) yang baik. Namun hal itu juga tidka terlepas dari peran orang tua dalam membantuk kepribadian anak remajanya, Serta mengurangi dan mencegah penyimpangan sosial yang akan terjadi. Sehigga bisa menciptakan remaja yang memiliki pengetahuan, bersikap dan berperilaku sebagai remaja, untuk menyiapkan dan perencanaan yang matang dalam kehidupan berkeluarga, yaitu remaja yang mampu melangsungkan jenjang-jenjang pendidikan secara terencana, berkarir, bekerja, dan menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus Kesehatan Reproduksi. Tanpa harus terjerumus ke dalam penyimpangan sosial yang terjadi tersebut.

Next
This is the most recent post.
Previous
Posting Lama

Posting Komentar

 
Top